
Sangatta, – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud), Kutai Timur (Kutim), Mulyono kembali menyoroti masalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA yang telah menjadi fokus utama selama bertahun-tahun. Menurut Mulyono, meski PPDB untuk jenjang SD dan SMP berjalan aman, hal serupa tidak berlaku bagi SMA.
“Hari ini kan yang jadi permasalahan utama kita bertahun-tahun itu kan adalah masalah penerimaan siswa baru khususnya jenjang-jenjang SMA siswa baru. Nah, kalau SD, SMP sih amanlah, saya jamin aman itu,” ungkap Mulyono di ruang Meranti Kantor Bupati Kutim pada Kamis, 3 Juli 2025.
Mulyono menjelaskan, jumlah lulusan SMP di Sangatta Utara dan Selatan (wilayah kota) mencapai 2.134 siswa. Namun, berdasarkan informasi dari perwakilan provinsi, daya tampung lima sekolah negeri di wilayah kota—termasuk tiga SMA (SMA 1, SMA 2, dan SMA 1 Sangatta Utara Selatan) serta dua SMK (SMK 1, SMK 2)—hanya sekitar 1.500 siswa. “Jadi ada sekitar 600 orang lah yang masih belum tertampung,” ungkapnya
Dalam upaya mengatasi kesenjangan daya tampung ini, Mulyono menyampaikan beberapa opsi jangka pendek. Pertama, pihaknya akan mengupayakan optimalisasi dan penambahan rombongan belajar (rombel) di sekolah-sekolah yang sudah ada.
“Ada beberapa opsi yang saya sampaikan tadi, untuk jangka pendek, bagaimana supaya bisa memaksimalkan rombel-rombel yang ada. Atau menambah rombelnya kalau perlu,” jelasnya.
Selain itu, Mulyono mendesak percepatan proses perizinan untuk pembangunan sekolah baru oleh pihak provinsi. Ia mendorong pemerintah untuk memberikan kebijakan yang lebih berpihak pada sekolah swasta.
“Kita dorong supaya kalau bisa pemerintah ini memberikan kebijakan lebihlah untuk yang sekolah-sekolah swasta. Nah, sehingga yang enggak terpenuhi di negeri, ini masyarakat mau bergeser ke swasta,” pungkas Mulyono.