
Sangatta, – Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, menyuarakan urgensi penanganan darurat narkoba yang melibatkan kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, upaya pemberantasan narkotika tidak bisa hanya menjadi beban Badan Narkotika Nasional (BNN) atau kepolisian semata, mengingat kondisi peredaran narkoba yang dinilai sudah parah.
Mahyunadi mengemukakan ide pembentukan Satuan Tugas (Satgas) khusus narkoba di Kutai Timur. Ia menilai Satgas ini idealnya melibatkan berbagai unsur, mulai dari aparat penegak hukum hingga elemen masyarakat sipil, untuk memastikan penindakan dan pencegahan berjalan lebih efektif.
“Masalah narkoba ini bukan hanya urusan BNN atau polisi saja. Ini sudah parah. Harus ditangani bersama-sama,Saya punya ide, kalau bisa dibentuk Satgas khusus narkoba di Kutim,” tegas Mahyunadi, Selasa, 15 Juli 2025
Ia mencontohkan beberapa kasus besar pengungkapan narkoba di Indonesia yang justru berhasil diungkap oleh institusi non-polisi, seperti TNI Angkatan Laut atau aparat lainnya. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa penanganan lintas sektor dapat memberikan hasil yang lebih maksimal.
“Coba lihat, beberapa kasus besar justru yang nangkap Angkatan Laut atau aparat lain. Artinya, ini bisa lebih maksimal kalau lintas sektor,” jelasnya
Mahyunadi menegaskan bahwa pernyataannya ini bukan untuk menyinggung keberadaan Polres Kutim, melainkan seruan kepada seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk bersama-sama menghadapi ancaman narkoba yang semakin serius.
“Ini bukan kritik, tapi ajakan. Ini sudah saatnya kita bersatu lawan narkoba. Ancaman ini nyata dan merusak masa depan generasi muda kita,” tegasnya.
Menanggapi gagasan tersebut, Kapolres Kutim, AKBP Fauzan Arianto, menyambut baik ide pembentukan Satgas lintas sektor ini. Ia menegaskan bahwa Polres Kutim siap mendukung secara institusional dan terbuka terhadap kerja sama yang konstruktif.
“Polri sendiri sudah membentuk Satgas Pemberantasan Narkoba. Tapi tentu kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, Forkopimda, dan tokoh pemuda,”ujarnya
Ia menambahkan bahwa kejahatan narkoba adalah “extraordinary crime” yang memerlukan penanganan serius dan berkelanjutan. “Narkoba ini merusak bukan hanya fisik, tapi masa depan anak-anak kita. Maka kami berharap bisa memperkuat kerja sama ke depan. Tujuan kita sama menyelamatkan generasi muda Kutim. Kami siap bekerja sama dalam bentuk apapun yang konstruktif,” tutupnya.