
Sangatta, – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi mengungkapkan adanya penyesuaian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terkait sektor pertanian. Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan target yang ditetapkan realistis dan sesuai dengan potensi daerah.
Menurutnya target awal pencetakan 100.000 hektare lahan sawah dalam RPJMD disesuaikan. “Awalnya dari RPJMD itu kita akan mencetak 100.000 lahan sawah, kita sesuaikan karena potensinya memang tidak sampai segitu,” jelasnya saat di temui usai rapat paripurna pada Rabu, 16 Juli 2025.
Sebagai gantinya, fokus akan lebih diarahkan pada hortikultura dengan proporsi yang disesuaikan. “Akhirnya tetap hortikultura tapi 20.000-nya lahan sawah, 80.000-nya lahan hortikultura lainnya seperti jagung dan lain-lainnya. Nah, itu contoh ada beberapa penyesuaiannya. Tapi tetap kita laksanakan secara konsisten,” tambahnya.
Mahyunadi menyoroti peran penting fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim. Ia menegaskan bahwa masukan dari fraksi – fraksi sangat penting untuk didengar karena mereka memiliki kedekatan langsung dengan masyarakat. “Fraksi harus kita dengar karena mereka turun langsung ke masyarakat. Mereka menyerap aspirasi masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa terdapat dua jalur utama untuk menyerap aspirasi masyarakat di Kutim. Mengingat kesibukan pemerintah daerah, fraksi menjadi representasi penting bagi suara masyarakat. “Kalau kami mungkin kesibukan yang luar biasa tidak sempat ke masyarakat. Ya melalui fraksi lah kami mendengar keluhan-keluhan masyarakat karena mereka representasi dari kehadiran masyarakat Kutai Timur,” pungkas Mahyunadi.