
Foto istimewa
Sangatta, – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Jimmi, mengungkapkan keprihatinan seriusnya terkait keterbatasan kapasitas Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayahnya, khususnya di Sangatta. Pernyataan ini ia sampaikan usai melakukan kunjunga di Kantor DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) pada Kamis, 10 Juli 2025, dengan agenda utama membahas solusi atas persoalan tersebut.
Menurut Jimmi, lonjakan populasi di Kutim secara signifikan berdampak pada peningkatan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk akses vital terhadap pendidikan
“Kutim memiliki persoalan dengan jumlah populasi yang semakin bertambah. Akibatnya, kebutuhan dasar akan akses pendidikan juga menjadi prioritas,” ungkapnya kepada media belum lama ini.
Ia menyebutkan bahwa hasil rapat bersama pihak provinsi mencatat adanya sekitar 600 siswa di Kutim yang belum tertampung di sekolah negeri pada tahun ajaran baru ini.
“Ya, itu PR yang kita sudah sampaikan ke provinsi. Provinsi punya tekad untuk membangun lebih banyak lagi bangunan sekolah di Sangatta Utara dan Selatan,” jelas Jimmi.
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Kaltim merencanakan pembangunan tiga unit sekolah baru, yang tersebar di Sangatta Selatan 1 sekolah dan Sangatta Utara 2 sekolah.
Pembangunan sekolah ini dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2026, baik di Sangatta Utara maupun Sangatta Selatan.
“Kalau untuk rencananya ada tiga bangunan sekolah satu di Sangatta Selatan, dua di Sangatta Utara. Insyaallah pembangunannya dimulai tahun 2026,” pungkas Jimmi. (Vy*)