
Kutai Timur – Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kutai Timur (Kutim), Pandi Widiarto, memanfaatkan kegiatan resesnya untuk mengajak masyarakat terlibat aktif dalam mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Kegiatan tersebut berlangsung di Jalan Dayung, Gang Tenggiri, RT 42, Teluk Lingga, pada Kamis,28 Agustus 2025.
Dalam kesempatan itu, Pandi mengundang kelompok tani dan pelaku usaha untuk melihat langsung inisiatif pertanian lokal yang telah dikembangkan Pemuda Kutim Hebat Farming. Menurutnya, keterlibatan masyarakat, khususnya petani, sangat penting dalam memastikan ketersediaan bahan pangan untuk dapur umum program makan bergizi gratis.
”Kami berharap program makan bergizi gratis ini bisa sukses. Dan hari ini, kami undang para pelaku tani untuk melihat langsung bahwa program ini bisa menjadi hal yang sangat potensial untuk mendukung program tersebut,” ujar Pandi
Politisi Demokrat itu menegaskan, manfaat dari program tersebut tidak hanya dirasakan pengelola dapur umum, tetapi juga petani, peternak, hingga pelaku UMKM. Ia membayangkan lahan-lahan kosong di sekitar dapur umum dapat dimanfaatkan untuk menanam sayur-mayur, buah-buahan, atau komoditas lain yang langsung bisa menyuplai kebutuhan dapur.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Pandi turut membagikan pupuk kompos hasil produksi Bank Induk Sampah (BSI) Sangatta Utara, serta hasil pertanian Pemuda Kutim Hebat Farming berupa sayuran segar kepada warga.
”Kami membagikan kompos ini sebagai bentuk dukungan nyata buat masyarakat yang ingin bertani agar hasilnya memuaskan dan bisa memberikan dampak ekonomis,” tambahnya.
Tak hanya itu, Pandi juga tengah menginisiasi pembentukan koperasi petani bersama Pemuda Kutim Hebat Farming. Koperasi ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi seluruh masyarakat yang ingin bertani, sekaligus berfungsi sebagai penampung hasil panen.
Harapannya, petani tidak hanya menjual dengan harga rendah di pasar tradisional, tetapi bisa menembus pasar modern seperti Indomaret dan Alfamart.
”Kami ingin membantu masyarakat. Tanaman yang kalau dijual di pasar hanya Rp2.000, saat sudah dikemas dan masuk pasar modern, nilainya bisa lebih tinggi. Kami mau mengedukasi petani agar mereka tidak hanya identik dengan cara lama,” jelas Pandi
Sementara itu, Ketua Pemuda Kutim Hebat Farming, Habibi, menekankan besarnya kebutuhan sayuran untuk program makan bergizi gratis.
”Dalam satu dapur itu, satu dapur Ibu itu membutuhkan 300 kilo sayuran dalam satu dapur. Nah, kemudian di Kutai Timur itu akan dibangun 42 unit dapur,” ungkap Habibi.
Habibi juga menyoroti potensi pasar ke depan, terutama dengan adanya rencana pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, kondisi tersebut harus menjadi motivasi masyarakat Kutim untuk memperkuat ketahanan pangan.
”Ibu-ibu yang tidak ada kegiatannya bisa mengisi. Nanti kami dari Pemuda Pemuda Hebat sudah berbincang-bincang dengan Ketua Fraksi Demokrat akan membantu petani-petani ini kita organisir,”jelasnya
Dengan sinergi antara masyarakat, kelompok tani, dan pemerintah, Pandi berharap Kutai Timur mampu menjadi daerah yang mandiri dalam penyediaan pangan sekaligus menopang keberhasilan program makan bergizi gratis.